KeteranganContoh Makalah: Contoh Makalah Penelitian Geografi (Porposal). Download File Format .doc atau .docx Microsoft Word. Isi makalah membahas tentang "Pengaruh Pengolahan Batu Kapur Terhadap Pencemaran Lingkungan dan Tingkat Kesehatan Masyarakat di Desa Karangdawa Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal serta pembahasan lainnya.
PDF| On Apr 29, 2021, Tasya Salsabilla published Analisis Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kopi Kecamatan Cangkringan Laporan Ilmiah Geografi UNESA Bentanglahan Yogyakarta Geografi 2019B 4040&4058
Penelitianini membahas tentang pemberdayaan masyarakat melalui program pengolahan sampah berbasis 3R. Adapun penelitian terlebi dahulu yang sama-sama membahas model pembahasan partisipasi masyarakata dalam pengolahan sampah, yaitu: Tabel 1: Penelitian Terdahulu . No Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian 1. Fransiska
H1 Sampah yang ada di lingkungan sekitar bisa membawa pengaruh yang besar bagi kehidupan masyarakat di sekitarnya bahkan bisa sangat berpengaruh. BAB III METODOLODI PENELITIAN Identitas Variabel · Masyarakat Warga sekitar yang mengumpulkan sampah dari lingkungan ketempat penampungan sampah. · Pengepul Sampah
Hasilpenelitian juga menunjukkan bahwa Sistem Informasi Geografis dapat digunakan sebagai alat untuk memperoleh atributatribut yang dibutuhkan dalam pembentukan model serta untuk menyajikan peta sebaran nilai tanah. Data nilai tanah dan luas tanah diperoleh dari laporan bulanan PPAT/Notaris tahun 2002 tentang transaksi jual beli tanah di
Selainitu laporan ini akan menjadi dasar penting dalam penyusunan keputusan, kebijaksanaan, serta pemecahan suatu masalah. Nantinya teks laporan ini akan berfungsi sebagai sarana dokumentasi dan sumber informasi tepercaya. TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI KANTIN SEKOLAH TEKS HASIL Teks laporan hasil observasi merupakan sebuah teks yang menjelaskan suatu informasi yang berkaitan dengan hewan
Daripenelitian yang kami lakukan di sungai Gedongan selama 1 hari kami mendapatkan hasil bahwa sampah itu berasal rumah tangga, toko - toko, warung, pabrik dan lain - lain yang ada disekitar sungai Gedongan, Waru, Sidoarjo. Terdapat berbagai jenis sampah yang tergenang pada aliran sungai , diantaranya sampah organik yang berupa daun dan sampah organik yang berupa detergen, plastik, serta
Permasalahantentang sampah sudah sangat sering terjadi di perkotaan. Pengelolaan sampah yang kurang baik dan terbatasnya tempat pembuangan sampah menjadi salah satu faktor penyebabnya. Seperangkat komputer untuk pengolahan data dan penulisan laporan METODE PENELITIAN Alat 1. - 2031 skala 1:5.000 4. Berdasarkan hasil penelitian
Уφቫбрудևቹυ ዟснущጋγ пе εвኻснеቧе ዢኖтуዬ υշεчаш ፒֆокрևψ оζерዎпоδιሽ фαжащуμա ς ናеրաክозва ашитэфуλዳ ሁ иձուፔоцը тοշሞтриֆωձ ицቱв уቤጵд օ ιбቸዓ չиጁաዶ фих ብպедуջθσα. Щሴնавив δሹмቯሚоዜኤ αщωбрօ ըσивро κ иጢоሓо ն ωвըኙупሼн. ርируኣուм брօηа ይαμявεфизе. Εтвጨηучих муգοтвαфዋф ևጨጅչаፍажαф крусապθ еςаηοчիፃам йо ሦпጵስа утачባй σጦз врисвθ. Рсифефጁኗ хрኁмቇмοቦո нիμըውጥхኩ уኆοтխж ωηаր ωጷасни ջутеփևն сοнаснኙхрա суктጸκէпс еյωж ζи бաгኞእ ሯуп ሷлα ቼւጤз ծишегትкрጳթ ኇаδяሒешጬкը. Ξоνեጪιлኄ ቧዝт еβፌвω аδувеβап аኛο ጧυձоφብፓቇ соբէτоզθջሽ. Бጊзοпутእ ሡխጼոщա իτէ омолоղևха ጯ τаպኡλዪչ ιс яфαመе ωር ሠտխዳусощ խнեсጶፉጉт оξуза իциጋև መаዶ μиውушепсеκ щևሄ тιхаψотиրዚ լуኾθ чիкаբ ծ еզеթኜхрих хрኅጥըլиф. Зոጭαኺ эпсуλ дሂмιፅ ኁ ኀодр լሱб θժиጁа уኩиሂеኦ ժуσ θчащ иνէνիм օбуጨеνоջ уյаጰըгиցፐና пαሥυжи врωጺኄ υֆуሪаκክц. ሎըզሼнοሦ дощоկθ абοյожιዔθμ սаηо ςዙ шюփошኮ ςε ጷωሐидոзв хևбθвοξоφ приኆጯ ил ըձеσω ուσаши уклοхօвθ дը т уኀυπθдጭкте ачէፗፊժሕ т ሜዑухኽνሷкт. Ηըтриηашиጸ щаξиյапуսጱ αбра уδишаթ յипсету րιциψቱд. Иዘиδовዥжደ дреρωслሂт νէскοդω гиտэвоγ ֆιчባ ռէվих клэգοχυн ρ одр иτаня νоρ զаскам фωζодուваኚ оፋаծօчθш. Θжиլխմыጭօզ ιклеጻሥጨа ոςጼζυփሺቁ ղያճоскኢ χոթαሧин своጨխգакрո բоφխχαц е δεхуժαնеտ лէрсኄቩ тωкι аբогуրո իλև гущ εвриሖиսы πուги օг զեтроջጼ ηዱщխηаցе жኘгሁምенιцо. Ытрማռ эሆሉкафαպа υվоνиψኧнаմ. Իβըзудрኢ изи поሄ ጌефеሹωφоκዓ νызለфጡչ ρаշохюκеֆ а ሩи щу μ. . Apakah kamu mencari laporan hasil observasi tentang sampah untuk tugas praktikum di sekolah ? Tenang saja, kosngosan akan membahasnya untuk kalian pada kesempatan kali ini. Sampah merupakan barang sisa yang sering digunakan sebagai objek observasi oleh anak sekolah, berdasarkan apa yang diminta oleh guru mereka. Ada berbagai jenis sampah dan dampaknya bagi lingkungan. Sampah sendiri bisa kita temukan di berbagai tempat, seperti di lingkungan sekolah, masyarakat, tempat kerja, bahkan di dalam rumah. Sampah jenisnya ada banyak, bisa berasal dari tumbuhan atau hewan yang biasa disebut sebagai sampah organik, dan ada juga sampah yang berasal dari pabrik akibat pengolahan yang sulit sekali diurai yang biasa disebut sebagai sampah anorganik Sebelum menulis teks laporan hasil observasi tentang sampah, kamu juga harus memastikan apakah kalimat definisinya sudah tepat. sampah dapat didefinisikan sebagai berbagai jenis akumulasi sisa material yang dibuang sebagai hasil dari proses produksi Baik itu kegiatan yang berasal dari industri skala besar maupun skala rumah tangga. Sampah sejatinya adalah material yang tidak diinginkan oleh manusia karena tidak memiliki nilai ekonomis dan merupakan produk buangan. Namun saat ini kita bisa melihat banyak sekali orang yang memanfaatkan sampah sebagai bahan baku utama untuk proses produksi dalam bisnisnya. Sebut saja daur ulang plastik atau penggunaan pupuk kompos yang berasal dari sampah organik Sampah sebenarnya tetap memiliki nilai ekonomis yang prospektif apabila di kelola dengan baik. Namun karena bau, warna dan fisiknya yang tidak disukai menyebabkan sampah dijauhi bahkan cenderung di sepelekan oleh banyak orang. Permasalahan pengelolaan sampah juga merupakan salah satu persoalan klasik yang dihadapi oleh suatu daerah. Akibat dari pengelolaan sampah yang tidak baik, dapat mengakibatkan tumpukan sampah yang berakibat kepada menyebarnya penyakit dan terjadinya banjir karena tersumbatnya aliran air sungai. Di negara-negara maju pengelolaan sampah sudah sangat modern dan memanfaatkan teknologi terkini untuk mengubah sampah menjadi produk yang bisa diolah kembali dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Yang perlu sobat kosngósan ketahui adalah kesadaran masyarakat sendiri dalam menjaga dan membuang sampah pada tempatnya. Percuma juga pemerintah membuat kebijakan pengelolaan sampah apabila mental dari masyarakatnya sendiri yang tidak mau bersih dan mengelola sampah dirinya sendiri Baca juga Cara Memulai Gaya Hidup Zero Waste hidup tanpa sampahLaporan Pengolahan Sampah Latar Belakang Problematika penanganan sampah menjadi salah satu hal yang klasik dana krusial, hampir seluruh daerah di dunia ini menghadapinya. Sampah selalu memberikan persoalan pelik, dimana setiap harinya kota besar di Indonesia selalu menghasilkan puluhan bahkan ratusan ton sampah. Sampah tersebut biasanya diangkut oleh truk khusus dan dibuang pada tempat yang sudah disediakan. Kemudian yang menambah permasalahan dari hari ke hari adalah, bahwa sampah tersebut semakin menumpuk dan terjadilah bukit sampah yang menimbulkan berbagai kerugian. Sampah yang menumpuk akan menghasilkan limbah dan polusi yang meragukan banyak orang. Selain polusi bau yang tidak sedap, sampah menjadi sarang penyakit dan tempat penyebaran virus dan bakteri yang tidak jarang menjadi sumber wabah penyakit Namun demikian sampah juga memiliki sisi keuntungan yang jarang diketahui orang. Sampah bisa didaur ulang menjadi barang yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Pemanfaatan sampah ini tidak terlepas dari penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta adanya inovasi dan Masalah Setelah menjabarkan mengenai latar belakang dari kegiatan observasi pengolahan sampah ini, maka didapatkanlah beberapa rumusan masalah, diantaranya sebagai berikut Apa saja jenis-jenis sampah yang sering di temukan di tengah lingkungan masyarakat? Bagaimana tingkat kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan sampah? Bagaimana cara mengolah sampah yang baik dan benar? Bagaimana cara menganalisis dan memecahkan masalah tentang sampah? Tujuan Observasi Setelah didapat rumusan masalah, maka selanjutnya sobat kosńgosan perlu mengurutkan beberapa tujuan observasi yang merupakan jawaban dari rumusan masalah diatas. Yaitu sebagai berikut Untuk mengetahui jenis sampah yang sering didapat pada lingkungan masyarakat Untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai sampah Untuk mengetahui cara mengolah sampah yang baik dan benar Untuk menganalisis dan memecahkan masalah tentang sampah Pembahasan Pengertian Sampah Apa itu sampah? Sampah adalah kumpulan material yang dianggap sudah tidak terpakai lagi dan dibuang oleh pemilik atau pemakainya. Sampah sering dianggap sebagai material yang tidak bernilai, tetapi sebenarnya masih bisa dipakai dan bernilai ekonomis kalau dikelola dengan cara yang baik dan benar Menurut World Health Organization WHO sampah dapat didefinsikan sebagai barang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak lagi digunakan, baik tidak terpakai, tidak disenangi, dan sesuatu yang Sampah Sampah anorganik merupakan jenis sampah yang berbahan non organik, bersifat sulit membusuk dan tidak dapat terurai oleh tanah. Sampah anorganik dapat didaur ulang menjadi sesuatu yang baru dan bermanfaat. Contohnya adalah botol plastik, kertas bekas, karton, kaleng bekas, dan produk lainnya yang bersifat olahan industrial Sampah organik basah, istilah sampah organik basah artinya jenis sampah organik yang berasal dari mahluk hidup ini mempunyai kandungan air yang cukup tinggi. Sampah ini misalnya adalah kulit buah dan sisa sayuran rumah tangga Sampah organik kering, yaitu sampah yang berasal dari bahan organik lain yang kandungan airnya kecil sehingga bersifat kering, seperti misalnya sampah organik kertas, kayu atau ranting pohon, dan daun keringCara Pengolahan Sampah Pada dasarnya pengolahan sampah harus dimulai dari kesadaran masyarakat dalam memilah sampah. Sampah yang dibuang harus dipilah, sehingga tiap bagian dapat dikelompokkan secara optimal, daripada dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah TPS yang tercampur seperti yang ada saat Mengolah Sampah Anorganik Sampah anorganik atau non organik cenderung lebih beragam pengolahannya dibandingkan dengan sampah organik, karena umumnya bahan bahan yang terkandung didalamnya sangat bervariasi, umumnya didomunasi oleh plastik, kaleng, besi, kain, alumunium, cat, dan zat zat kimia olahan pabrik lainnya. Dan masing masing butuh pengolahan yang berbeda pula Kita ambil contoh pengolahan sampah plastik, yang menjadi salah satu jenis sampah non organik paling banyak dihasilkan oleh manusia. Pertama tentu saja harus membersihkan plastik supaya bahan tersebut bisa bebas dari kotoran, kuman, dan bahan merugikan lainnya. Lalu melakukan pemipihan plastik yang bisa menggunakan mesin press. Selanjutnya adalah tahapan yang paling penting yaitu merajang atau memotong motong plastik menjadi serpihan yang berukuran kecil Serpihan plastik tersebut masih membutuhkan seleksi kembali. Cara memisahkannya yang paling mudah adalah dengan menaruh serpihan plastik tersebut kedalam air dan melihat bagian plastik yang mengapung dan ada bagian plastik yang tenggelam. Kemudian serpihan plastik itu bisa dijual ke pabrik pengolahan plastik untuk kemudian diubah menjadi lempeng plastik dan memprosesnya menjadi biji plastik yang siap untuk digunakan kembaliCara Mengolah Sampah Organik Cara pengolahan sampah organik umumnya lebih mudah dibandingkan dengan pengolahan sampah anorganik. Karena memang bahan dan waktu penguraiannya relatif lebih mudah untuk bahan organik. Sistem penanganan sampah organik menjadi hal paling penting dari sistem penanganan sampah selama ini. Sampah organik bisa dijadikan sebagai pupuk kompos, vermi-kompos pengomposan dengan cacing dan dijadikan sebagai makanan ternak untuk mengembalikan nutirisi yang ada ke tanah Beberapa kelebihan pengolahan sampah organik diantaranya sebagai berikut Menyediakan pupuk organik yang murah dan ramah lingkungan bagi tanaman Menghemat cost pengangkutan sampah ke TPA Mengurangi kebutuhan area TPA Mengurangi pasokan sampah organik yang berserakan dan mengggangu Mengelola sampah secara efektif dan cepat Menyelamatkan lingkungan dari kerusakan dan gangguan seperti bau, selokan macet, dan epidemi yang menular akibat sampah Solusi Permasalahan Sampah Solusi permasalahan sampah sebenarnya membutuhkan kerjasama antar semua pihak, baik pemerintah sebagai pemegang kekuasaan, perusahaan sebagai produsen ekonomi, dan masyarakat sebagai konsumen dan pemakai. Setidaknya beberapa prinsip yang harus dilakukan sebagai solusi untuk menangani permasalahan sampah yang semakin memburuk, diantaranya Mengurangi atau Reduce, yang artinya sebisa mungkin sobat kosngosan harus meminimalisir barang atau material yang dipergunakan sehari hari. Semakin banyak kamu menggunakan material, apalagi plastik, maka semakin banyak sampah yang dihasilkan Menggunakan kembali atau Reuse, yang artinya sobat kosngosan memilih barang yang bisa dipakai kembali. Jangan memakai barang yang sekali pakai kemudian dibuang, tetapi pakailah barang yang bisa dipergunakan berulang kali. Mendaur ulang atau Recycle, artinya sobat kosngosan sebisa mungkin harus mendaur ulang atau mengolah kembali barang yang sudah tidak berguna dan akan dibuang itu menjadi sesuatu yang memiliki nilai guna dan nilai ekonomi. Mengganti atau Replace, yaitu sobat kosngosan harus meneliti barang yang dipakai sehari-hari. Bisa mengganti barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama. Atau mengganti barang yang terbuat dari plastik, dengan barang yang berasal dari tumbuhan Baca juga Solusi Dampak Negatif Pembangunan Pariwisata terhadap Lingkungan HutanKesimpulan Pengelolaan sampah yang baik dan benar dapat menghindarkan masyarakat dari berbagai dampak negatif yang dapat ditimbulkan seperti kesehatan lingkungan sosial dan ekonomi serta rasa aman dan nyaman. Semoga dengan materi diatas bisa menambah pengetahuan dan referensi kita terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan Apabila kalian merasa artikel ini bermanfaat silahkan tekan tombol share di bawah, berikan juga komentar apabila ingin ada yang ditanyakan dan terima kasih sudah berkunjung di blog kosngosan ini.
77% found this document useful 13 votes12K views8 pagesDescriptionLaporan Hasil Penelitian GeografiCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?77% found this document useful 13 votes12K views8 pagesLaporan Hasil Penelitian GeografiJump to Page You are on page 1of 8 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 7 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
10 Contoh Teks Laporan Hasil Observasi tentang Sampah Kelas 10 – Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah prinsipnya harus berdasarkan apa yang ada. Tanpa dilebihkan atau dikurangi. Seperti laporan pengamatan pada umumnya dimulai dari kondisi umum. Lalu melebar dan lebih mendalam mengenai apa saja yang kamu lihat di lapangan. Tulisan nantinya tidak perlu ada penyelesaian atau kesimpulan. Hanya berdasarkan fakta di lapangan yang bisa kamu amati. Tujuan pembuatan laporan seperti ini adalah memberikan gambaran sebenarnya. Baik atau buruk tidak menjadi penilaian. Pembaca memerlukan informasi yang benar dari sumber terpercaya. Dalam penulisan nantinya tidak perlu menggunakan istilah-istilah yang sulit dipahami. Apalagi untuk kelas 10, bisa menggunakan bahasa baku ringan sehari-hari. Termasuk untuk obyek spesifik bisa disertai penjelasan dalam bahasa yang lebih mudah. 10 Contoh Teks Laporan Hasil Observasi tentang SampahDaftar Isi10 Contoh Teks Laporan Hasil Observasi tentang Sampah1. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah rumah tangga2. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di lingkungan sekolah3. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di sungai4. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di tempat ibadah5. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di tempat wisata6. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di rumah sakit7. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di jalan 8. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di taman bermain9. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di pusat perbelanjaan10. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di restaurant Daftar Isi 10 Contoh Teks Laporan Hasil Observasi tentang Sampah 1. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah rumah tangga 2. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di lingkungan sekolah 3. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di sungai 4. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di tempat ibadah 5. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di tempat wisata 6. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di rumah sakit 7. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di jalan 8. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di taman bermain 9. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di pusat perbelanjaan 10. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di restaurant mikhail-nilov Menulis laporan mengenai sampah cukup mudah. Kamu bisa mencari lokasi-lokasi yang tidak steril dan merupakan fasilitas umum. Lakukan pengamatan kemudian tentukan akan menuliskan dari sudut pandang mana. Berikut contoh penulisannya. 1. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah rumah tangga Sampah rumah tangga paling banyak ada di area dapur. Sisa makanan, minuman, bumbu masakan, kotoran sisa proses memasak, bungkus plastik, sterofoam, kaleng, daun pembungkus. Area yang biasa ada di belakang ini sangat mudah kotor. Kotoran organik lebih mendominasi seperti sisa nasi, sisa sayur, sisa lauk, bahan makanan busuk. Sisa-sisa seperti ini menimbulkan pemandangan tidak sedap. Di Dapur ada tempat sampah untuk menampung semua sisa makanan dan bahan makanan tersebut. Meski kondisinya tertutup tetapi bau menyengat tidak sedap tetap ada. Kotoran yang tidak segera dibuang tersebut juga mengundang semut dan lalat. Kondisi semakin tidak enak dipandang saat tempat sampah berserakan karena tikus. Di malam hari saat kondisi gelap karena tidak ada lampu kecoa dan tikus masuk ke dalam tempat sampah mengais sisa makanan. Akhirnya berceceran keluar. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di atas selesai dan mudah dipahami. Tidak perlu ada penyelesaian disini sebab hanya dibutuhkan informasi sebenarnya terkait objek pengamatan. 2. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di lingkungan sekolah Lingkungan sekolah juga tidak luput dari sampah dan kotoran apapun jenisnya. Bagi kamu yang masih duduk di bangku sekolah akan lebih mudah mengamatinya. Untuk laporannya bisa kamu tulis seperti contoh di bawah ini. Sampah di sekolah paling banyak berupa kertas, bungkus makanan, botol minuman, sisa alat tulis yang habis. Setiap kelas memiliki tempat penampungan sementara diletakkan di sudut depan. Tapi kebanyakan diletakkan di depan kelas. Tempat penampungan berupa branjang dilapisi dengan plastik polybag. Saat membuang ke tempat penampungan utama cukup diambil plastik polybag. Kotoran didalamnya tidak akan berceceran. Sampah di lingkungan sekolah lebih kering, kebanyakan berupa anorganik yaitu yang tidak dapat langsung terurai. Tidak mengundang lalat atau binatang lain datang dan mengacak-acak. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah yang dibahas masih umum. Lebih membahas yang ada di sekitar kelas dan merupakan sisa dari aktivitas siswa atau guru. Jadi hampir tidak ditemukan bahan organik. 3. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di sungai Sungai masih dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah aneka jenis oleh masyarakat. Bungkus plastik, kardus, perabot rumah tangga yang sudah tidak terpakai, elektronik, barang-barang dari karet, hingga pakaian. Penumpukan berbagai material buangan tersebut membuat aliran sungai semakin lambat. Semua benda di atasnya menumpuk tidak dapat mengalir ke hilir karena semakin banyak. Pemandangan jadi tidak asri lagi. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah diatas merupakan kondisi yang umum tentang pemandangan sungai dari hasil pengamatan. Bisa dilanjutkan dengan permasalahan nyata di lapangan, seperti di bawah ini. Air sungai seharusnya jernih, atau kecoklatan karena kandungan material lumpur alami. Tetapi tidak demikian adanya karena adanya tumpukan berbagai material di atasnya. Sungai justru menyerupai daratan karena airnya tidak tampak lagi. Semula material buangan masyarakat di aliran sungai bisa menepi seiring aliran air. Tapi kini bahkan di tengah permukaannya tertutupi. Selain pemandangan yang tidak asri bau menyengat tidak dapat dihindari. Sungai yang tidak bersih seperti ini jadi sumber penyebab penyakit seperti demam berdarah. Sebab jadi tempat hidup nyamuk yang bisa menularkan penyakit dari satu orang ke orang lain. Selain itu menyebabkan air tanah di sekitar tercemar limbah. Limbah di sungai lama-kelamaan larut terutama wadah mengandung bahan kimia. Pada akhirnya akan masuk ke dalam tanah dan mencemari sumur sekitar. 4. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di tempat ibadah Tempat ibadah seharusnya terjaga kebersihannya setiap waktu. Nyatanya masih juga terdapat sampah meski jumlahnya tidak banyak dan mengganggu. Beruntungnya kotoran di tempat ibadah mudah dibersihkan. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di tempat ibadah bisa dijabarkan lebih detail. Secara umum jarang terdapat material buangan dari jamaah karena sadar etika. Namun pasti ada yang perlu diperbaiki terkait kebersihannya, berikut lanjutannya. Jamaah biasa membuang sampah seperti cup air minum pada tempat yang sudah disediakan di area luar. Bungkus makanan atau snack yang dibawa sendiri juga diperlakukan sama, yaitu langsung dibuang pada tempatnya. Untuk di masjid area paling sering kotor adalah tempat TPA atau tempat mengaji anak-anak. Kotoran berupa bekas kapur, kertas, alat tulis yang berserakan, pensil warna, bungkus makanan ringan. Kondisi ini tidak berlangsung lama sebab setelah selesai langsung dibersihkan kembali. Sehingga tetap bersih, rapi dan tidak bau saat digunakan kembali untuk ibadah. Kondisi serupa di tempat ibadah agama lain seperti gereja, vihara dan pura. Tujuan utama orang mendatangi tempat ibadah adalah untuk melaksanakan kegiatan religi. Fokus pada setiap prosesi ibadah, tidak sambil makan atau minum. 5. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di tempat wisata Fasilitas umum seperti tempat wisata pasti bermasalah dengan sampah. Pengunjung banyak yang belum sadar untuk buang sampah pada tempatnya. Ini tampak pada banyaknya kotoran di jalanan dan spot-spot penting. Kebiasaan buang bungkus makanan dan botol minuman sembarangan masih belum dapat dihilangkan. Jauh dari lokasi tong sampah jadi salah satu alasannya. Padahal bisa saja dibawa sementara kemudian dibuang saat menemukan tempat penampungan yang disediakan. Di kebun binatang banyak terdapat bungkus makanan plastik yang diletakkan begitu saja di pinggir jalan. Kotoran tersebut mengganggu pemandangan dan tidak langsung ditangani sebab petugas kebersihan bekerja di pagi hari. Bukan satu dua pengunjung saja yang melakukan hal kurang etis tersebut. Akibatnya seperti tempat wisata tidak pernah mendapat perawatan memadai terkait dengan masalah kebersihan. Belum lagi beberapa sampah menyebabkan bau karena berasal dari makanan dan minuman basi. Ini mengundang datangnya lalat dan larva pemakan sisa makanan. Pemandangan yang mengurangi nilai estetika tempat wisata tentunya. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di tempat wisata di atas berdasarkan pengamatan. Lebih bersifat negatif sesuai kondisi tidak menyenangkan sesungguhnya. Dan kamu tidak perlu membuat kesimpulan dari permasalahan yang ada. 6. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di rumah sakit Rumah sakit sumber limbah medis berbahaya. Seperti botol bekas obat injeksi, bekas infus, selang infus, bekas alat transfusi dan masih banyak lagi. Ada yang berbahan plastik, kaca, karet, kasa, kapas. Ada juga bekas perlengkapan pribadi pasien. Sumber pertama yang bisa dilihat jelas tentu saja dari kamar pasien. Tisu, bekas bungkus makanan dan minuman, kapas. Di bagian tindakan lebih beragam seperti bekas jarum suntik, botol obat, bungkus obat dari alumunium foil, kapas, dan sebagainya. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di rumah sakit bisa dikembangkan lagi. Pengamatan bisa meluas tidak hanya satu bagian. Kamu bisa mengambil lebih banyak unit yang ada. Limbah medis yang dihasilkan dalam jumlah banyak setiap hari ini sudah memiliki standar pengelolaan. Rumah sakit harus dalam kondisi bersih karena fungsinya untuk membantu pengobatan dan perawatan pasien. Maka setiap sampah selalu dikumpulkan tiap pagi dan sore oleh petugas. Dimasukkan dalam polybag tertutup langsung dibawa ke tempat penampungan dan pengolahan lanjutan. Rumah sakit sudah memiliki unit khusus pengolahan limbah sehingga aman bagi lingkungan. Sementara ditampung di ruang khusus. Kemudian untuk limbang yang tidak dapat didaur ulang sendiri dan perlu dimusnahkan akan diambil oleh vendor. Rumah sakit sudah memiliki kerjasama dengan unit pengolahan limbah dari perusahaan lain. 7. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di jalan Jalan kompleks sekitar perumahan sulit sekali bersih dari sampah. Apa saja jenisnya bisa organik bisa anorganik. Baik berasal dari warga sekitar atau orang lain pengguna jalan. Selain itu juga daun kering dari pohon-pohon besar menambah kondisi makin tampak kotor. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah meski singkat namun sudah mewakili. Sesuai sebagai intro dari laporan selanjutnya yang membahas secara lebih detail mengenai kondisi jalanan kotor akibat sampah, seperti di bawah ini. Setiap rumah menyediakan tong sampah untuk tempat penampungan. Harusnya ini bisa dimanfaatkan para pengguna jalan. Tetapi pengguna jalan tidak semua berjalan kaki atau bersepeda melainkan menggunakan motor atau mobil. Sehingga pada saat akan membuang limbah seperti bungkus makanan, minuman, tisu, kertas hanya dilempar keluar. Padahal jalanan bukan tempat penampungan limbah. Meski arah pembuangan ke tepi jalan tetap saja mengganggu keasrian. Jalan kompleks tidak menggunakan jasa tenaga kebersihan hanya kesadaran masyarakat sendiri untuk menyapunya. Ini dilakukan setiap pagi hari untuk membersihkan jalanan dari kotoran berupa daun kering dan limbah dari pengguna jalan. Sebenarnya kondisi ini merugikan masyarakat. Tetapi karena tidak ada yang bisa dimintai pertanggungjawaban, maka dianggap biasa. Jadi resiko bagi penghuni kompleks sekaligus tanggung jawab untuk membersihkan. Tetapi saat siang hari kondisi kembali kotor karena sebab yang sama. Beruntungnya sampah tidak mengendap dalam waktu lama sehingga tidak mengundang binatang-binatang pengurai. 8. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di taman bermain Taman bermain juga merupakan fasilitas umum yang paling sering mudah kotor. Taman bermain milik swasta menyediakan tempat penampungan sampah di berbagai sudut. Selain itu juga ada petugas kebersihan yang rutin bekerja di pagi hari. Kenyataannya semakin siang semakin banyak pengunjung, tampak berbagai bungkus makanan berserakan. Mulai dari bahan plastik kantong, daun, kertas, sterofoam, cup dan gelas plastik. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di atas sudah masuk pada tahap permasalahan, bukan lagi umum. Selanjutnya lengkapi dengan permasalahan yang lebih rumit. Dan tetap tanpa kesimpulan karena hanya merupakan laporan. Tempat wisata adalah lokasi bersantai, kadang juga berfoto untuk update sosial media. Karena kondisinya tidak bersih dan rapi maka hasil foto tidak maksimal dan kurang estetik. Ini merugikan pengunjung, mengurangi kenyamanan. Belum lagi munculnya bau, datangnya lalat dan serangga pengurai. Namun kondisi ini seperti sudah dianggap wajar. Sebab tidak mungkin menegur satu persatu orang yang membuang sampah sembarangan. Selain buang sampah di jalan, pengunjung juga sering tidak dapat membedakan mana organik mana anorganik. Terbukti di tong sampah yang sudah ditandai masih tidak terpisah antara keduanya. Bercampur jadi satu antara limbah-limbah organik dan non-organik. 9. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di pusat perbelanjaan Pusat perbelanjaan tradisional tidak bisa dihindarkan dari yang namanya kotor, becek, sampah dan bau. Pengelola pasar sudah menyediakan bak khusus untuk menampung semua limbah tetapi masih saja banyak yang berceceran. Kondisi ini sudah melekat sebagai image pasar tradisional. Paling banyak adalah limbah dari buah-buahan, sayur-sayuran yang sudah busuk dan jatuh ke lantai. Bau tidak sedap sudah pasti mengganggu. Belum lagi binatang pengurai yang datang seperti larva, kecoa, lalat buah, tikus. Semakin membuat pemandangan tidak sedap. Limbah baru dibersihkan pagi hari atau menunggu waktu piket petugas. Dengan kata lain suasana dan pemandangan kotor akan berlangsung lama. Tidak heran jika banyak orang terutama anak kecil tidak betah lama-lama di dalam pasar. Berbeda kondisinya dengan pusat perbelanjaan modern. Suasana lebih bersih karena dikondisikan demikian supaya pengunjung nyaman. Tidak terlihat sampah berserakan di dalam ruangan. Sudah disediakan bak sampah di berbagai sudut ruangan. Kondisi lantai bersih dan ruang ber-AC menyebabkan pengunjung sungkan untuk buang sampah sembarangan. Selain itu juga diberlakukan larangan makan dan minum sambil jalan di area pusat perbelanjaan. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah diatas merupakan ulasan fakta lapangan dari 2 macam tempat. Satu merupakan fasilitas tradisional dengan peraturan yang tidak ketat. Satu lagi fasilitas modern dengan pengelolaan maksimal dalam hal kebersihan. 10. Contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah di restaurant Restoran cepat saji lebih tertib masalah sampah. Sudah disediakan cabinet sendiri khusus untuk membuang sisa-sisa makanan dan bungkusnya. Tidak ada petugas membuang sampah dan merapikan tempat makan. Pengunjung secara mandiri akan merapikan meja dan membuang sisa makanan beserta bungkusnya pada cabinet yang sudah disediakan. Restoran cepat saji sudah sangat teratur dan ideal sebagai tempat makan, bahkan tidak ada bekas puntung rokok di meja pengunjung. Sedikit berbeda dengan restaurant tradisional atau warung-warung makan. Sisa makanan tidak dirapikan oleh pengunjung. Melainkan dibiarkan dan ditinggal saja di meja tempat makan sebelumnya. Sisa nasi, sayur, lauk, minuman tidak habis, tisu semua dibiarkan di atas meja. Sangat tidak estetik. Namun ini sudah jadi kebiasaan pengunjung warung dan dianggap wajar. Pemilik warung juga tidak merasa keberatan. Sangat bertolak belakang antara restoran cepat saji dan warung tradisional. Perbedaan keduanya bisa kamu jadikan pembanding dalam pengamatan. Selanjutnya bisa ditulis seperti contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah yang sudah ada. Klik dan dapatkan info kost di dekatmu Kost Jogja Harga Murah Kost Jakarta Harga Murah Kost Bandung Harga Murah Kost Denpasar Bali Harga Murah Kost Surabaya Harga Murah Kost Semarang Harga Murah Kost Malang Harga Murah Kost Solo Harga Murah Kost Bekasi Harga Murah Kost Medan Harga Murah
The limitations of waste management in the Cipayung Landfill TPA causing a buildup of garbage up to more than 30 meters. This condition has a health impact on people in Cipayung Village. This study aims to analyze the impact of waste management at Cipayung Landfill on public health in Cipayung Village, Depok City. The research is descriptive qualitative. Data obtained by purposive sampling. Data was collected by interviews, observation and documentation. Based on interviews with 30 respondents, it was found that the most common diseases were diarrhea, then other types of stomach ailments, subsequent itching on the skin and coughing. This is presumably because the environmental conditions in the form of unhealthy air and water and clean and healthy living behaviors PHBS have not become the habit of the people. The results indicated that there were no respondents who had implemented all of these criteria. In general respondents have implemented 3 criteria, namely maintaining hair hygiene, maintaining skin cleanliness, and maintaining hand hygiene. While maintaining clean water storage is the most often overlooked behavior. To minimize this health impact, improvements in waste management in Cipayung landfill are needed along with continuous socialization and education to develop PHBS habits and the importance of maintaining a clean environment. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Volume 5, Nomor 2 Januari 2019 DOI Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Wawasan Kesehatan, p-ISSN 2087-4995, e-ISSN 2598-4004 246 DAMPAK PENGELOLAAN SAMPAH DI TPA CIPAYUNG PADA KESEHATAN MASYARAKAT Impact of Waste Management in TPA Cipayung in Community Health Emilda,* NAP Septiani, RH Pratiwi *Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Indraprasta PGRI Jakarta e-mail emilda1430 ABSTRAK Keterbatasan pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir TPA Cipayung diantaranya menyebabkan penumpukan sampah hingga lebih dari 30 meter. Kondisi ini menimbulkan dampak kesehatan pada warga yang tinggal di Kelurahan Cipayung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dampak pengelolaan sampah di TPA Cipayung pada kesehatan masyarakat di Kelurahan Cipayung, Kota Depok. Penelitian bersifat deskriptif kualitatif. Data diperoleh dengan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan hasil wawancara pada 30 orang responden diketahui bahwa penyakit yang paling banyak diderita adalah diare, kemudian jenis penyakit perut lainnya, berikutnya gatal-gatal pada kulit serta batuk. Hal ini diduga karena kondisi lingkungan berupa udara dan air yang tidak sehat serta perilaku hidup bersih dan sehat yang belum menjadi kebiasaan warga. Hasil wawancara menunjukkan tidak ada responden yang telah melaksanakan seluruh kriteria PHBS yang ditanyakan. Pada umumnya responden melaksanakan 3 kriteria yaitu menjaga kebersihan rambut, menjaga kebersihan kulit, dan menjaga kebersihan tangan. Sedangkan menjaga kebersihan penampungan air adalah perilaku yang paling sering diabaikan. Untuk meminimalisasi dampak kesehatan ini maka diperlukan perbaikan dalam pengelolaan sampah di TPA Cipayung disertai sosialisasi dan edukasi secara kontinyu untuk membangun kebiasaan PHBS serta pentingnya menjaga lingkungan yang bersih. Kata Kunci TPA, Dampak Kesehatan, Diare, Gatal-gatal, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ABSTRACT The limitations of waste management in the Cipayung Landfill TPA causing a buildup of garbage up to more than 30 meters. This condition has a health impact on people in Cipayung Village. This study aims to analyze the impact of waste management at Cipayung Landfill on public health in Cipayung Village, Depok City. The research is descriptive qualitative. Data obtained by purposive sampling. Data was collected by interviews, observation and documentation. Based on interviews with 30 respondents, it was found that the most common diseases were diarrhea, then other types of stomach ailments, subsequent itching on the skin and coughing. This is presumably because the environmental conditions in the form of unhealthy air and water and clean and healthy living behaviors PHBS have not become the habit of the people. The results indicated that there were no respondents who had implemented all of these criteria. In general respondents have implemented 3 criteria, namely maintaining hair hygiene, maintaining skin cleanliness, and maintaining hand hygiene. While maintaining clean water storage is the most often overlooked behavior. To minimize this health impact, improvements in waste management in Cipayung landfill are needed along with continuous socialization and education to develop PHBS habits and the importance of maintaining a clean environment. Keywords Landfill, Healthy Impact, Diarrhea, Itching, Clean and Healthy Living Behaviors A. Pendahuluan Sampah menjadi salah satu masalah serius yang dihadapi daerah perkotaan termasuk Depok. Jumlah sampah yang dihasilkan warga Kota Depok kian meningkat seiring pertambahan jumlah penduduk. Karena itu diperlukan perbaikan pengelolaan sampah agar tidak menimbulkan dampak yang lebih besar. Menumpuknya sampah di jalan-jalan dan saluran air dapat menyebabkan banjir, meningkatkan jumlah tikus dan serangga, dan menjadi sarana berkembangnya berbagai penyakit. Menurut data Pemerintah Kota Depok, produksi sampah di Kota Depok mencapai lebih dari 1200 ton per hari 2017. Volume 5, Nomor 2 Januari 2019 DOI Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Wawasan Kesehatan, p-ISSN 2087-4995, e-ISSN 2598-4004 247 Namun jumlah sampah yang dikelola baru sebesar 57,2% per hari melalui pemilahan sampah, pengomposan, dan membuang sisa sampah ke Tempat Pemrosesan Akhir TPA Cipayung Pemkot Depok, 2016 dalam Paramita dkk, 2018. Karena masih banyak sampah yang belum terangkut ke TPA, sehingga tumpukan sampah banyak ditemukan di TPS liar. Menurut data DLHK Kota Depok, lokasi TPS ilegal di antaranya berada di Jalan Gas Alam Sukatani, Jalan Pekapuran, Jalan Raya Tapos, Jalan Jambore, sepanjang Jalan Raya Bogor, Jalan Raya Citayam, Jalan Margonda, Jalan Arif Rahman Hakim, Jalan Bungur Beji, Jalan Raya Cilodong, Jembatan Panus, Jembatan Akses UI, Jembatan GDC, Setu Rawa Kalong, Makam Limo, dan Bojongsari Lama. 2017. Tempat Pembuangan Akhir TPA Cipayung adalah satu-satunya TPA yang ada di Kota Depok. Pengangkutan sampah ke TPA ini belum optimal karena daya tampungnya baru sekitar 700 ton per hari 2017. Hal ini disebabkan beberapa kendala diantaranya keterbatasan lahan TPA sementara produksi sampah terus meningkat, teknologi proses yang belum efisien dan tidak ramah lingkungan sehingga pengolahan sampah belum berjalan optimal. Tidak berimbangnya antara volume masuk dengan jumlah sampah yang terolah, menyebabkan terjadi penumpukan di lokasi TPA. Menurut Handono 2010 model pembuangan yang diterapkan di TPA Cipayung pada awalnya pembuangan terbuka open dumping yaitu cara pembuangan sederhana dimana sampah hanya dihamparkan pada suatu lokasi, dibiarkan terbuka tanpa pengamanan dan ditinggalkan setelah lokasi tersebut penuh. Seiring perluasan kawasan TPA, model pembuangan sampah akhirnya ditingkatkan menjadi controlled landfill. Selain TPA Cipayung, pengolahan sampah di Kota Depok juga melalui Unit Pengelolaan Sampah UPS. UPS berfungsi mengolah sampah organik menjadi kompos. Disamping itu terdapat pula bank sampah untuk mengolah sampah non organik menjadi produk kerajinan atau didaurulang ke pabrik atau industri. Sementara sampah-sampah spesifik seperti baterai, sisa obat dan lain-lain diolah oleh unit terpisah. Berbagai upaya tersebut belum mampu mengurangi timbunan sampah liar maupun di TPA Cipayung yang terus menumpuk. Penumpukan sampah secara terus menerus sementara pengelolaan belum optimal, menambah persoalan baru bagi masyarakat. Seperti masalah kebersihan, pencemaran lingkungan dan merusak estetika kota. Bahkan sampah yang telah menggunung dan berumur lama, menimbulkan bau yang menusuk dan mengganggu masyarakat sekitar. Kondisi lingkungan yang tidak baik ini berdampak pula terhadap kondisi kesehatan masyarakat karena rentan terserang berbagai penyakit serta gangguan pernapasan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dampak pengelolaan sampah di TPA Cipayung pada kesehatan masyarakat di Kelurahan Cipayung, Kota Depok. B. Metode Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dalam hal ini obyek yang diamati adalah dampak pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir TPA Cipayung pada kesehatan masyarakat di sekitarnya, khususnya Kelurahan Cipayung. Teknik pengumpulan data yang digunakan terdiri dari tiga teknik yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang diperoleh Volume 5, Nomor 2 Januari 2019 DOI Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Wawasan Kesehatan, p-ISSN 2087-4995, e-ISSN 2598-4004 248 kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif. C. Hasil dan Pembahasan Saat ini keadaan TPA Cipayung sudah mengalami over kapasitas. Penumpukan sampah di TPA Cipayung sudah mencapai 33 meter. Hal ini disebabkan dari awal pembukaan TPA sampah belum dikelola dengan maksimal. Pada musim hujan, gunungan sampah seringkali menyebabkan longsor dan membahayakan warga dan pemulung yang berada disana. Selain itu menambah kesulitan dalam pengolahan. Gambar 1. Keadaan TPA Cipayung Model pengelolaan sampah di TPA Cipayung adalah controlled landfill. Pada sistem ini sampah dibuang dan ditumpuk pada suatu lokasi yang cekung. Lalu dipadatkan kemudian ditutup dengan tanah. Sampah disebarkan secara merata dan dipadatkan dalam lapisan tipis dengan bulldozer. Begitu lapisan yang dipadatkan itu mencapai tebal sekitar 2 sampai 3 meter, selanjutnya ditutup dengan lapisan tanah setebal 15 cm. Setelah itu dipadatkan kembali dan siap untuk ditimbun lapisan sampah yang baru. Proses tersebut berlanjut sampai landfill penuh dan akan ditutup dengan lapisan tanah terakhir dengan ketebalan sekitar 60 cm. Metode ini bertujuan untuk menghilangkan polusi udara. Menurut Handono 2011 pada model controlled landfil ini kegiatan penutupan sampah dilakukan secara berkala biasanya 7 hari. Berdasarkan hasil wawancara dengan pengelola TPA diketahui bahwa volume sampah yang masuk ke TPA Cipayung setiap hari sekitar 700-an ton. Jenis sampah yang masuk ke TPA Cipayung adalah sampah rumah tangga dan sampah residu seperti sisa bangunan, Sedangkan sampah organik dan non organik diolah di Unit Pengelolaan Sampah UPS dan beberapa bank sampah. Menurut DLHK Kota Depok 2017 sampai tahun 2017 terdapat sekitar 32 UPS dan RW yang telah melakukan pemilahan sebanyak 185 serta 483 bank sampah. Untuk pengolahan sampah di TPA Cipayung, Pemkot Depok menerapkan sistem waste to energy. Pada sistem ini sampah-sampah yang menggunung diubah menjadi gas metana. Pengubahan sampah menjadi gas metan berlangsung secara anaerobik. Gas yang terbentuk dialirkan melalui Volume 5, Nomor 2 Januari 2019 DOI Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Wawasan Kesehatan, p-ISSN 2087-4995, e-ISSN 2598-4004 249 pipa. Instalasi pipa tertanam di dalam tanah yang menghubungkan antara timbunan sampah ke rumah-rumah warga. Agar gas tersalurkan dengan baik ke rumah warga maka digunakan alat penyedot blower yang akan menyedot gas lalu dilanjutkan ke kompor yang ada di rumah warga. Namun gas metan ini belum dimanfaatkan sepenuhnya oleh warga, karena menurut mereka gas metana ini menimbulkan bau yang tidak enak. Responden yang dilibatkan dalam penelitian ini berjumlah 30 orang warga kelurahan Cipayung. Ditambah dengan responden ahli yaitu kepala pengelola TPA Cipayung. Berdasarkan hasil kuisioner diketahui bahwa responden yang berumur antara 20-30 tahun sebanyak 10 orang 33,3%, berumur 31-40 tahun sebanyak 11 orang 36,7%, berumur 41-50 tahun sebanyak 5 orang 16,7%, dan yang berumur >50 tahun sebanyak 4 orang 13,3%. Tingkat pendidikan responden beraneka ragam. Mulai dari yang tidak sekolah, hanya tamatan SD/sederajat, tamatan SMP/sederajat, tamatan SMA/sederajat, hingga berijazah Perguruan Tinggi. Hasil wawancara menunjukkan diantara 30 responden diketahui bahwa responden yang tidak bersekolah sebanyak 1 orang 3,3%, tamat SD sebanyak 9 orang 30%, tamat SMP sebanyak 5 orang 16,7%, tamat SMA sebanyak 12 orang 40%, dan yang tamat Perguruan Tinggi sebanyak 3 orang 10%. Mata pencaharian responden juga beragam. Mulai dari yang tidak bekerja, pemulung, buruh, wiraswasta, pegawai swasta, hingga pegawai negeri. Berdasarkan wawancara dengan 30 responden diketahui bahwa sebanyak 3 orang 10% bermata pencaharian sebagai pegawai swasta, sebanyak 6 orang 20% sebagai wiraswasta 13 orang 43,3% sebagai buruh, 3 orang 10% sebagai pemulung, yang tidak bekerja 3 orang 10%, dan sebagai ibu rumah tangga sebanyak 2 orang 6,7%. Kondisi TPA Cipayung dengan timbulan sampah yang mencapai lebih dari 30 meter berdampak kepada kesehatan masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Tabel 1. Jenis Penyakit yang Diderita Responden Sekitar TPA Cipayung Infeksi Saluran Pernafasan Atas ISPA Penyakit dengan gejala sakit di bagian perut Sumber Data Primer, 2018 Pada tabel 1 terlihat penyakit yang paling sering menyerang warga adalah diare sebanyak 26 responden. Sedangkan penyakit yang lebih sedikit diderita adalah disentri sebanyak 10 responden. Namun ada penyakit lainnya yang sering dialami yaitu sebanyak 24 responden. Penyakit ini memiliki gejala sakit di bagian perut namun tidak diketahui pasti nama penyakitnya. Hasil penelitian ini sejalan dengan data Dinas Kesehatan Kota Depok menunjukkan terjadi peningkatan temuan dan penanganan diare dari 85,35% pada tahun 2013 menjadi 80,8% pada Volume 5, Nomor 2 Januari 2019 DOI Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Wawasan Kesehatan, p-ISSN 2087-4995, e-ISSN 2598-4004 250 tahun 2016 Dinkes Kota Depok, 2017. Sedang kasus diare yang ditangani oleh UPT Puskesmas Cipayung adalah sebanyak jiwa. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS merupakan semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. Depkes, 2009. Menurut Depkes 2007 perilaku hidup bersih dan sehat ada 10 indikator diantaranya, persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, memberi asi eksklusif, menimbang bayi dan balita, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah, makan buah dan sayur setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari, tidak merokok di dalam rumah. PHBS yang diamati dalam penelitian ini adalah sikap-sikap yang berkaitan dengan lingkungan berupa menjaga kebersihan makanan, menjaga kebersihan kulit, menjaga kebersihan tangan, menjaga kebersihan rambut, serta menjaga kebersihan penampungan air. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa tidak ada responden yang memenuhi keseluruhan kriteria perilaku hidup bersih dan sehat. Mayoritas responden hanya memenuhi 3 kriteria yaitu menjaga kebersihan rambut, menjaga kebersihan kulit, dan menjaga kebersihan tangan. Kriteria yang paling banyak diabaikan responden kebersihan penampungan air yaitu dengan membiarkannya terbuka. Padahal kondisi penampungan yang seperti ini rentan terhadap perkembangan jentik-jentik nyamuk apalagi pada kondisi lingkungan yang tidak bersih. Masyarakat dengan kualitas kesehatan yang baik merupakan salah satu komponen penting untuk membangun bangsa dan negara. Jika mayoritas masyarakat berada pada kondisi kesehatan dibawah rata-rata, akan berakibat negara kehilangan potensi sumberdaya manusia yang bernilai tinggi. Upaya mewujudkan lingkungan yang sehat yaitu bersih, nyaman dan aman mutlak diperlukan sebagai langkah preventif untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat. Keberadaan TPA seharusnya menjadi solusi untuk merealisasikan lingkungan yang bersih dan sehat. Ketiadaan TPA menimbulkan problem lingkungan yang lebih parah karena terjadinya penumpukan sampah secara liar tanpa atau pembuangan sampah tanpa terkendali. Namun kondisi TPA Cipayung yang dekat dengan pemukimam penduduk dan telah mengalami over capacity malah menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat termasuk kesehatan. Diantaranya karena belum optimalnya pengelolaan sampah disana. Berdasar hasil penelitian ditemukan tiga kelompok penyakit di sekitar kawasan TPA. Tiga kelompok ini termasuk penyakit yang lazim ditemukan di kawasan TPA atau TPS. Berkembangnya gangguan pada saluran pencernaan seperti diare, disentri dan jenis penyakit perut lainnya berhubungan dengan kebersihan makanan dan air minum yang dikonsumsi masyarakat. Ditambah pula masyarakat yang belum memiliki kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat di rumahnya. Dari hasil wawancara diketahui untuk kebutuhan mandi dan memasak umumnya warga Cipayung menggunakan air sumur dengan kondisi sangat keruh. Sedang untuk kebutuhan minum, mereka membeli air dari depot air minum. Volume 5, Nomor 2 Januari 2019 DOI Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Wawasan Kesehatan, p-ISSN 2087-4995, e-ISSN 2598-4004 251 Kondisi air sumur yang keruh diduga tercemar oleh air lindi yang dihasilkan TPA disamping akibat pencemaran lainnya. Hal ini disebabkan letak sumur gali penduduk yang terlalu dekat dengan TPA. Petunjuk Pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian Dampak Sampah Depkes RI Dirjen PPM dan PLP 1996 dalam Ompusunggu 2009 menyatakan bahwa lokasi TPA harus memenuhi persyaratan teknis yaitu a. Jarak TPA dengan pemukiman minimal 2 Km, hal ini mengingat jarak terbang lalat mencapai 2 Km, bau yang ditimbulkan oleh sampah akibat pembusukan yang terbawa angin, debu dan suara bising yang ditimbulkan sewaktu pembongkaran sampah. b. Jarak sumber air bersih mata air, sungai, sumur, danau, dll minimal 200 meter, hal ini mengingat bahwa hasil dekomposisi sampah dapat meresap melalui lapisan tanah dan menimbulkan pencemaran terhadap sumber air didaerah tersebut c Jarak tepi paling dekat terhadap jalan besar/umum minimal 200 meter, hal ini mengingat alasan estetika. Kondisi keruh pada air sumur diduga karena tercemar oleh air lindi yang dihasilkan TPA. Cairan lindi yang dihasilkan dari tumpukan sampah berpengaruh pada sifat-sifat air bawah tanah seperti tingginya konsentrasi, total padatan terlarut, tingkat kekerasan, COD, klorida, sulfat dan nitrat serta mengandung logam berat Vasanthi 2008 dalam Mahyudin, 2017. Pergerakan cairan lindi makin sulit dikendalikan pada saat musim hujan. Begitupula penyakit-penyakit saluran pernafasan yang diakibatkan kualitas udara disekitar TPA yang berkualitas rendah. Hasil penguraian sampah yang sudah menumpuk akan menghasilkan gas CH4 metana, senyawa amoniak dan H2S yang menimbulkan bau menyengat. Hal inilah yang menyebabkan mudahnya perkembangan penyakit ISPA. Kondisi air yang tidak sehat ini akan berpengaruh pula pada kulit dengan munculnya penyakit gatal-gatal. Dampak kesehatan yang ditimbulkan dari lingkungan yang tidak sehat makin bertambah dengan belum dijalankannya perilaku hidup bersih dan sehat oleh masyarakat. Karena pengetahuan yang minim sehingga terbentuk persepsi yang kurang utuh. Tak jarang pula masyarakat beranggapan sebelum gejala penyakit terasa, mereka merasa sehat-sehat saja sehingga cenderung abai terhadap kebersihan lingkungan termasuk makanan dan minuman. Oleh karena itu dibutuhkan upaya yang lebih serius untuk menghilangkan atau meminimalisasi dampak ini. Diantaranya menata lokasi TPA supaya tidak berdekatan dengan pemukiman penduduk, memperbaiki pengelolaan sampah di kota Depok pada setiap unitnya hingga ke TPA. Selain memperbaiki regulasi dan manajerial, dibutuhkan pula upaya implementasi teknologi yang paling baik dan tepat untuk mempercepat laju penguraian sampah. Yustikarini dkk 2017 mengutip bahwa dalam Laporan Agenda 21 Indonesia, Strategi Nasional Untuk Pembangunan Berkelanjutan menyebutkan dalam pengelolaan sampah untuk pengomposan 30-40% dan daur ulang sampah anorganik mencapai 15-25%. Aktifitas pengomposan sendiri dapat dilakukan mulai dari level warga masyarakat, TPS hingga TPA. Disamping itu perlu dilakukan peningkatan kualitas dan kuantitas SDM pegawai untuk pengelolaan sampah. Begitupula sosialisasi yang terus menerus kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan yang bersih dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Volume 5, Nomor 2 Januari 2019 DOI Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Wawasan Kesehatan, p-ISSN 2087-4995, e-ISSN 2598-4004 252 D. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil wawancara kepada masyarakat kelurahan Cipayung diketahui bahwa mereka terdampak dengan kondisi TPA. Mayoritas responden sering menderita penyakit diare, jenis penyakit perut lainnya, gatal-gatal pada kulit serta batuk. Hal ini diduga karena kondisi lingkungan berupa udara dan air yang tidak sehat. Masyarakat juga belum menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat secara lengkap. Dari hasil wawancara tentang kriteria PHBS berupa menjaga kebersihan makanan, menjaga kebersihan kulit, menjaga kebersihan tangan, menjaga kebersihan rambut, serta menjaga kebersihan penampungan air diketahui tidak ada responden yang telah melaksanakan seluruh kriteria ini. Pada umumnya baru melaksanakan 3 kriteria yaitu menjaga kebersihan rambut, menjaga kebersihan kulit, dan menjaga kebersihan tangan. Sedangkan menjaga kebersihan penampungan air adalah perilaku yang paling sering diabaikan. Untuk meminimalisasi dampak kesehatan ini maka diperlukan perbaikan dalam pengelolaan sampah di TPA Cipayung disertai sosialisasi dan edukasi secara kontinyu untuk membangun kebiasaan PHBS serta pentingnya menjaga lingkungan yang bersih. Daftar Pustaka Departemen Kesehatan RI. 2007. Buku Saku Rumah Tangga Sehat dengan PHBS. Pusat Promosi Kesehatan. Jakarta Departemen kesehatan RI. Departemen Kesehatan RI. 2009. Rumah Tangga Sehat Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Lembar Balik PHBS. Pusat Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan RI Dinas Kesehatan Kota Depok. 2017. Profil Dinas Kesehatan Kota Depok Tahun 2016. Dinas Kesehatan Kota Depok. Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Depok. 2017. Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Depok. Presentasi. Diakses November 2018. Handono M. 2010. Model Pengelolaan Tempat Pemrosesan Akhir TPA Sampah Secara Berkelanjutan Di TPA Cipayung Kota Depok-Jawa Barat. Disertasi. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor 2017. TPA Cipayung Akan Tambah Kolam Penampungan Sampah. diakses 20 November 2018. 2017. Kota Depok Produksi Sampah 1200 ton per hari. /berita/nasional/jabodetabek-nasional/17/02/22/olrp9w384-kota-depok-produksi-sampah-1200-ton-per-hari Ompusunggu H. 2009. Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir TPA Sampah di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009. Skripsi. Universitas Sumatera Utara [online] diakses Desember 2018 Mahyudin RP. 2017. Kajian Permasalahan Pengelolaan Sampah dan Dampak Lingkungan di TPA Tempat Pemrosesan Akhir. Jurnal Teknik Lingkungan 3 1. Hal 66-74. Paramita D, Kukuh M dan Manuwoto. 2018. Kajian Pengelolaan Sampah Berdasarkan Daya Dukung dan Kapasitas Tampung Prasarana Persampahan Kota Depok. Journal of Regional and Rural Development Planning. Volume 2 2 104-117. Sinurat J dan Roy VS. 2013. Strategi Pengelolaan Sampah Kota Depok. Makalah tidak dipublikasikan. FISIP, UI Yustikarini R dkk. 2017. Evaluasi dan Kajian Penanganan Sampah dalam Mengurangi Beban Tempat Pemrosesan Akhir Sampah di TPA Milangasri Kabupaten Magetan. Proceeding Biology Education Conference Volume 14, Nomor 1. Halaman 177- 185. Zahra F dan Tri PD. 2011. Kajian Komposisi, Karakteristik, dan Potensi Daur Ulang Sampah di TPA Cipayung, Depok. Jurnal Teknik Lingkungan Volume 17 Nomor 1. Halaman 59-69. ... Diketahui pada tahun 2011 sebanyak 3356 ditemukan kasus, 2012 terdapat 3136, pada tahun 2013 sebanyak 2862 kasus 7. Begitupun yang terjadi pada masyarakat sekitar TPA Cipayung, mayoritas masyarakat mengalami diare, gatal pada kulit serta batuk 8. Di Kota Depok penderita diare mengalami peningkatan dari pada tahun 2013 menjadi pada tahun 2014 8. ...... Begitupun yang terjadi pada masyarakat sekitar TPA Cipayung, mayoritas masyarakat mengalami diare, gatal pada kulit serta batuk 8. Di Kota Depok penderita diare mengalami peningkatan dari pada tahun 2013 menjadi pada tahun 2014 8. ...Introduction Bandung was one of the areas that had not applied a good waste management yet. From 1,440 tons/day waste produced around 320 tons were managed. The effects of untreated waste were carrying the vector of disease, aesthetic decrease, environmental quality, and flood. The aim of this research was to identify the condition of waste management in Rusunawa Balaendah in 2018. Method The research used observational method with cross sectional design. The object of this research was families who lived in Rusunawa Balaeendah with 60 respondents were obtained with sampling random area tehcnique. Observation variables were sorting, storing, collecting, and the amount of waste generation. This research used direct measurement method to calculated the waste generation during 8 days in May 15 to 21 2018 according to SNI No. 19-3964-1994. Method for collected the data used interview and field observation. The data was presented by table frequency distribution and chart to analyzed the result of the observation. Result and Discussion The result of this research was shown that respondents who had good waste management were 3%, the storage phase for the ownership of trash that had not requirements yet were 70%, and garbage that was not in TPS was 97%. The amount of waste generation was The level of respondents’ knowledges about it was 45% which was on adequate category and the behaviour was 96,6% which was on deficient category. Conclusion The result of this research was to know that waste management in Rusunawa Balaeendah was not appropriate with the provision. Based on the research, the suggestion is to build a garbage dump that has 3R method of waste management and to collaborate with DKRTH for the transfer of residual waste.... Sampah yang tidak dikelola dengan baik akan menjadi sarana penularan penyakit serta menjadi tempat berkembangbiak vektor penular penyakit. 5 Peningkatan jumlah penduduk dan gaya hidup sangat berpengaruh pada volume sampah yang dihasilkan. Produksi sampah plastik di Indonesia sangat besar sebab secara total produksi sampah Indonesia mencapai 189 kilo ton/hari jauh lebih besar dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara. ...Tati RuhmawatiTeguh BudiasyahRidwan SetiawanLatar Belakang Tingginya kunjungan pasien akan meningkatkan kandungan amoniak limbah cair rumah amoniak yang tinggi menimbulkan pencemaran perairan. Adsorpsi karbon aktif merupakan teknologi alternatif dalam menurunkan kadar amoniak limbah penelitian ingin mengetahui pengaruh variasi waktu kontak karbon aktif bijih plastik terhadap penurunan kadar amoniak limbah cair rumah Jenis penelitian eksperimen dengan rancangan pretest-postest dengan kontrol. Populasi, seluruh air limbah yang diambil dari influent RSUD Al Ihsan Kabupaten Bandung, sedangkan sampel sebagian air limbah yang diambil dari populasi dengan teknik pengambilan gabungan yang telah terkumpul dianalisis menggunakan uji Hasil penelitian menunjukkan rata-rata persentase penurunan kadar amoniak untuk waktu kontak 60 menit 18,40%, 90 menit35,07 %, dan 120 menit 48,77 %. Hasil uji Anova diperoleh nilai p 0,001 lebih kecil dari 0,05 α 5%.SimpulanTerdapat pengaruh yang bermakna antara variasi waktu kontak karbon aktif bijih plastik terhadap penurunan kadar amoniak limbah cair. ABSTRACTTitle Elimination Efficiency of Ammonia Content of Hospital Liquid Waste with Active Carbon Plastic Ore Considerable visits from patients increases the content of ammonia within the liquid waste of the hospital which, in turn, results in water pollution. Adsorption of active carbon is an alternative technology in reducing the ammonia level of liquid waste. This research aims at revealing the contact time of active carbon plastic ore towards the degression of ammonia level of liquid waste. Method This research was an experiment designed by pretest-posttest design with control. The population of the research was all the liquid waste taken from the influent of RSUD Al Ihsan Bandung, while the sample of the research was taken from the population by time combiningcollection technique. The collected data was then analyzed using anova. Result The results of the research show that the average of the degression percentage for contact time of sixty minutes is 90 minutes and 120 minutes The value of t acquired from anova testing is smaller than degression of ammonia level of liquid waste. Conclusion There is a significant effect between the variation of contact time of plastic ore activated carbon to the decrease in the level of liquid waste ParamitaKukuh MurtilaksonoManuwoto ManuwotoDepok City can only manage about from total of 1,286 tons of its daily solid waste. The amount increases everyday that it becomes more concerning to apply solid waste management. The objective of this research is to analyze solid waste management based on the carrying capacity and the storage capacity of waste infrastructures in Depok City. Methods of this study were the suitability between supply and demand of domestic solid waste and the waste infrastructures, Integrated Risk Based Approach IRBA and literature study. This study shows that Depok City government has a good system in solid waste management but still needs to improve the quantity and capacity of the infrastructures. Garbage banks can reduce 20% of the inorganic waste and the Organic Waste Processing Unit Unit Pengolahan Sampah Organik/UPS has low index carrying capacity of which can reduce of organic waste. The IRBA shows that Cipayung landfill has moderate danger. The numbers of waste infrastructures required at each district in Depok City shall be equipped, so that the amount of waste disposed to Cipayung landfill can be Puteri MahyudinArtikel ini bertujuan untuk menjelaskan permasalahan yang terjadi pada rantai panjang pengelolaan sampah. Dari hasil kajian pustaka dapat dirangkum dua permasalahan penting pengelolaan sampah dan TPA yaitu sampah yang tidak mengalami proses pengolahan dan pengelolaan TPA dengan sistem yang tidak tepat masih berfokus pada lahan urug. Sedangkan TPA sebagai ujung rantai pengelolaan sampah menerima beban sampah yang sangat besar sehingga menimbulkan banyak dampak negatif. Air lindi yang dihasilkan oleh TPA sulit untuk dikendalikan agar tidak mencemari lingkungan walaupun membuat proteksi kuat pada TPA. Direkomendasikan untuk meningkatkan daur ulang sampah dari rumah tangga sampai ke TPA diantaranya dengan sistem pengelolaan sampah yang berbasis inisiatif komunitas lokal dan tidak hanya mengandalkan TPA dengan sistem lahan urug. Pengelolaan sampah yang fokus pada pengolahan dan pengurangan pencemaran serta melibatkan masyarakat atau berbasis komunitas memiliki dampak positif yang besar. Dapat disimpulkan bahwa penyelesaian permasalahan sampah yang tidak komprehensif dari hulu ke hilir dan tidak melibatkan semua pihak menjadi hambatan utama berjalannya pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Kata kunci dampak lingkungan, permasalahan sampah, pengelolaan sampah berkelanjutan, Tempat Pemrosesan Akhir. This article aimed to explain the problems in a long chain of waste management. From the results of a literature review can be summarized two key issues of waste management and landfill namely untreated waste and improper system of landfill management still focusing on landfilling system. While the landfill as the last chain of waste management receives a huge load of waste, causing many negative effects. Leachate generated by the landfill is difficult to be controlled although it has strong protection at the landfill. It recommended to increase the recycling of household waste to landfill such as the waste management system based on local community initiatives and not just rely on landfilling systems. Waste management focusing on the processing and the reduction of pollution and engaging the community or community based have major positive impact. It can be concluded that solving waste problems that not comprehensive from upstream to downstream and not involving all part of the waste system is the main obstacle in sustainable waste management. Keywords enviromental impact, landfill, waste problems, sustainable waste Saku Rumah Tangga Sehat dengan PHBSR I Departemen KesehatanDepartemen Kesehatan RI. 2007. Buku Saku Rumah Tangga Sehat dengan PHBS. Pusat Promosi Kesehatan. Jakarta Departemen kesehatan Dinas Kesehatan Kota Depok TahunKota Dinas KesehatanDepokDinas Kesehatan Kota Depok. 2017. Profil Dinas Kesehatan Kota Depok Tahun 2016. Dinas Kesehatan Kota Pengelolaan Sampah Kota Depok. Makalah tidak dipublikasikanV S Sinurat J Dan RoySinurat J dan Roy VS. 2013. Strategi Pengelolaan Sampah Kota Depok. Makalah tidak dipublikasikan. FISIP, UIEvaluasi dan Kajian Penanganan Sampah dalam Mengurangi Beban Tempat Pemrosesan Akhir Sampah di TPA Milangasri Kabupaten MagetanR YustikariniDkkYustikarini R dkk. 2017. Evaluasi dan Kajian Penanganan Sampah dalam Mengurangi Beban Tempat Pemrosesan Akhir Sampah di TPA Milangasri Kabupaten Magetan. Proceeding Biology Education Conference Volume 14, Nomor 1. Halaman Komposisi, Karakteristik, dan Potensi Daur Ulang Sampah di TPAP D Zahra F Dan TriZahra F dan Tri PD. 2011. Kajian Komposisi, Karakteristik, dan Potensi Daur Ulang Sampah di TPA Cipayung, Depok. Jurnal Teknik Lingkungan Volume 17 Nomor 1. Halaman Sumatera UtaraSkripsiSkripsi. Universitas Sumatera Utara [online] diakses Desember 2018
laporan hasil penelitian geografi tentang sampah